Vespa
PX 2011
Piaggio Group, secara resmi
membangkitkan kembali model legendaris Vespa PX. Model yang digagas menjadi
edisi 2011 tersebut kemudian menghadap anggota klub-klub Vespa dalam sebuah
parade yang berakhir di Closseum dan Flora Imperial, di Roma, Italia. Piaggio
Group mengatakan Vespa PX sebagai skuter paling terkenal di dunia. Model PX terbaru diklaim telah
memasang mesin klasik, namun lebih ramah lingkungan. “Gaya tidak tertandingi,
mesin yang menghormati standar emisi, serta transmisi 4-speed klasik membuat
Vespa PX mantap dan unik,”
Vespa PX 2011 muncul sekaligus
menandai ulang tahun ke-34 generasi pertama PX. Model PX diakui sebagai model
skuter paling fantastis di dunia. Setidaknya, model ini telah terjual sebanyak
3 juta unit di seluruh benua.
Piaggio mengklaim tak ada skuter yang
mampu menyaingi penjualan Vespa
PX. Perusahaan Italia ini
juga bangga kerana model-model PX terdahulu masih banyak yang berseliweran di
jalan di berbagai belahan dunia.Hal tersebut sekaligus sebagai parameter betapa
mesin dan durabilitas Vespa sangat teruji. Kebanggan ini tak berlebihan. Vespa
memang tak hanya dicintai karena kekuatan dan daya tahannya. Vespa juga mampu
mengikat emosional pemiliknya, di mana jarang sekali skuter merek lain bisa
melakukan itu.
Vespa PX terbaru sangat
menghormati sejarah. Paling hal tersebut dibuktikan dari masih digunakannya sistem
pemindahan transmisi 4-speed di handlebar. “Sebuah kesejatian untuk para
penggemar. Bersama desain asli, model terbaru melampaui batas
fashion,” ungkap Piaggio.
Vespa yang di Indonesia identik
sebagai sepeda motor pak guru juga masih menanamkan unsur-unsur klasik. Sebut
saja, gaya, fungsi, serta kemudahannya dikendarai. Model terbaru bahkan masih
mengusung sel bodi baja, basis mesin konvensional, dan posisi ban cadangan di
balik kulit cembung pinggul kiri.
Desain Masih Klasik
Tak banyak perubahan desain pada
Vespa PX terbaru. Anda masih bisa
menemukan gaya retro, sekalipun pada instrumen panelnya: speedometer dengan
skala ganda Km/h dan mph, serta lampu indikator bahan bakar yang harmonis.
Meski begitu, Vespa PX 2011 telah
mengubah sedikit tempat duduknya dengan material pembungkus yang lebih baik.
Selain itu, jok baru disinggung lebih nyaman, sehingga memantapkan PX 2011
sebagai sebuah kendaraan touring yang mantap.
Lampu depan juga tak lagi
mengaplikasi bohlan biasa. Untuk meningkatkan daya pancar dan keselamatan
pengguna, lampu depan kini memakai bohlam berteknologi halogen yang lebih
terang namun tidak menyilaukan. Reflektor juga diubah agar pantulan lebih
terukur serta memberikan nilai desain yang atraktif. Sementara lampu belakang
masih tetap seperti model pendahulunya, yaitu berbentuk kotak. Piaggio
mengatakan desain tersebut direfleksi dari lampu belakang model-model PX
sebelumnya. lampu tersebut berwarna merah, dan memiliki apisan transparan pada
bagian bawah guna menerangi nomor polisi.
Seperti diketahui, dimulai dari era
1946 PX bermesin 98cc mengusung lampu belakang model membulat. Rangkaiannya
kemudian direvisi menggunakan elemen chrome mulai tahun 1962 generasi 125cc.
Lampu belakang model kotak sendiri digunakan mulai era 1970 pada model
Primavera ET3.
Kedua lampu sign (sinyal) yang
menempel di sayap depan serta ujung pinggul belakang juga sedikit mengalami
sentuhan baru. Vespa mengisi lampu bertutup transparan ini dengan warna kuning.
Sedangkan handle grip masih mengaplikasi karet hitam yang diembos logo “Vespa.”
Konstruksi Unibody
Perbedaan mendasar yang ditunjukkan
Vespa dibandingan kebanyakan skuter dewasa ini adalah sikap konsisten untuk
mengandalkan konstruksi unibody pada chassis. Selain memberikan rasa skuter
klasik, konstruksi ini ditegaskan Piaggio sebagai sebuah syarat skuter kokoh
dan presisi dalam keseimbangan.
Suspensi depan dengan legan kiri juga
menjadi keunikan tersendiri bagi Vespa. Bekerja dengan pegas ulir serta dual
shock absorber hidrolik, suspensi ini mampu memberikan kejutan lembut dan
menopang bobot motor.
Di bagian belakang tugas suspensi
Vespa juga berbeda dengan kebanyakan skuter. Pasalnya, selain bertugas sebagai
swingarm (lengan ayun), suspensi ini ikut menopang posisi mesin berikut unit
transmisi. Uniknya, di tengah beban yang tinggi tersebut, suspensi belakang tetap
kokoh menjalankan tugasnya.
Seluruh roda Vespa PX memakai velg
berdiameter 10 inci dengan ban profile 3,50 inci. Roda-roda kecil tersebut
dibantu sistem rem cakram berdiameter 200mm (depan) dan drum 150mm (belakang).
Mesin Klasik Ramah Lingkungan
Seperti model terdahulu, Vespa PX
2011 dibuat dalam dua pilihan mesin, yaitu 125cc dan 150cc. Kedua dapur pacu
penggerak roda beakang tersebut berkonfigurasi 1-silinder 2-tak dengan
pendingin udara. Meski begitu, tidak seperti yang banyak dipakai pak guru, mesin
tersebut telah mengaplikasi teknologi suplai bahan bakar elektronik CDI dan
diberikan tombol starter elektrik, selain pedal starter engkol.
Pertanyaannya? Apakah mesin 2-tak
masih bisa melawan standard emisi yang berlaku di Eropa? Untuk tantangan ini Piaggio
telah memasang catalytic converter yang diklaim mampu menembus emisi Euro3.
Sedangkan unsur klasik yang terakhir
adalah masih diterapkannya model transmisi 4-speed manual dengan perindahan di
tangan. Konsep ini juga membedakan tipikal skuter modern yang telah
mengaplikasi sistem transmisi otomoatis CVT.
Untuk Vespa PX 2011 ini tersedia
dalam empat pilihan warna: Mediterraneo sky-blu, Montebianco white, Rossi
Dragon red, dan Nero Lucido black
Tidak ada komentar:
Posting Komentar