Sabtu, 22 April 2017

208. BIS SEKOLAH dan PENDIDIKAN ANAK TK di JEPANG



Di Jepang, Anak Sekolah Tidak Boleh Diantar-jemput


Masih ingat negara maju dengan kekuatan ekonomi nomor tiga dunia setalah AS dan China? Walau negaranya maju dan banyak warganya yang berusia diatas 100 tahun, sekolah di sana sangat berbeda dengan di Indonesia. Pertama anak sekolah tidak boleh diantar-jemput ke sekolah


Beberapa tahun lalu teman dari Indonesia dipanggil oleh kepala sekolah di Tokyo karena putrinya yang masih berusia lima tahun sering diantar pembantu hingga ke pintu gerbang sekolah. “Kan masih kecil, wajar kalau diantar,” demikian alasan orang tuanya. Kemudian kepala sekolah itu dengan sopan mengatakan agar mencari sekolah lain saja karena kalau masih dintar akan merusak pendidikan anak itu dan sekolah dimaksud.


Akhirnya teman itu tidak jadi memindahkan, tapi sejak itu tidak boleh diantar lagi.

Contoh kedua ada dosen suami-istri yang sedang mengambil program doktor di Tokyo. Suatu saat mereka dipanggil kepala sekolah karena anak mereka yang masih bersekolah di SMP. Apa yang terjadi? Rupanya sekolah di sana mulai pukul 7.00 hingga pukul 21.00, tapi dibuat sangat menyenangkan. Setiap pukul 19.00 anaknya diam-diam makan di kantin, yakni makanan yang dibawa dari rumah. Sama juga kepala sekolah mengatakan anaknya harus cari sekolah lain kalau masih makan di sekolah di malam hari.


Dengan lembut kepala sekolah itu membisikkan kepada orang tua murid itu, “Jepang adalah negara maju dan kaya. Ketika orang berbicara tentang kemiskinan dan kelaparan, anak-anak Jepang tidak mengerti. Untuk itu kami mengajar mereka sejak muda apa artinya lapar dan kemiskinan. Tujuan sekolah adalah untuk mengerti hidup ini dan bagaimana cara terbaik menghadapinya dengan berbagai alternative yang ada.”


Dosen yang kini sudah kembali ke Tanah Air dengan gelar doktor itu hanya berdecak kagum bahwa Jepang itu maju karena sistem pendidikannya juga baik dan maju.

Contoh lain saat kita menonton pertandingan sepak bola persahabatan antara Inter Milan dan timnas Jepang, setelah turun minum orang pergi keluar untuk membeli maknan dan minuman. Agar tempat duduknya tidak diambil orang, maka yang ditinggalkan adalah dompet dan telepon genggamnya. Mereka kembali dan tidak ada yang hilang. Saat saya tanya orang Jepangnya, mereka mengatakan, "Kami diajarkan sejak dini kalau bukan milik kita tidak boleh kita ambil karena tanpa kita sadari akan kehilangan tiga atau empat kali lebih besar. Makanya korupsi juga kecil walaupun ada kesempatan."

Teman yang sudah terbiasa dengan sistem antar-jemput itu mengatakan bahwa di Indonesia tidak aman kalau tidak diantar jemput. Orang Jepang yang mendengarnya menanggapi, "Ya buatlah supaya aman dan tertib."

Wow...! Jepang yang dulu menjajah Indonesia kok bisa sebaik sehebat itu sekarang..?


TK ( Youchien)
Sebelum masuk di Youchien kita melapor dulu ke city hall atau syakushyo yaitu kantor tempat pengurusan segala sesuatu yang berhubungan dengan administrasi penduduk. Nah nanti mereka lah yang menetukan di sekolah mana anak kita bisa bersekolah karena mereka menentukan berdasarkan lokasi tempat tinggal.

Sekolah taman kanak-kanak di Jepang sistem dan aturannya sangat berbeda dengan sekolah di Indonesia, dimana taman kanak-kanak di Indonesia anak-anak sudah di ajarkan untuk belajar membaca dan menulis sedangkan sistem pembelajaran di taman kanak-kanak Jepang atau yang lebih di kenal dengan Youchien lebih mengutamakan sistem bermain, membuat berbagai macam kreativitas dan selalu lebih kepada membangkitkan kepercayaan diri anak untuk bisa tampil di depan banyak orang.

Di Youchien anak-anak tidak menggunakan baju seragam kecuali pada saat taiku atau hari olah raga, biasanya di gunakan seminggu sekali, baju taikunya pun ada dua macam untuk musim panas dan musim dingin. Setiap hari anak-anak di Youchien jepang masuknya pada jam 09.00 pagi sampai pukul 14.30.

Bus Antar Jemput
Hampir semua TK menyediakan layanan antar-jemput dengan trayek tertentu. Tidak seperti di Indonesia kalau bus antar-jemput anak-anak biasanya berhenti di depan rumah masing-masing, kalau di Jepang biasanya distopkan di tempat yang mudah dijangkau dan tidak mengganggu lalu lintas. Biasanya biaya antar-jemput ini sekitar 5000 yen/bulan.

Berikut ini, contoh kegiatan anak-anak TK:

Kegiatan makan
Setiap bulan sekolah memberikan jadwal kapan harus membawa bekal dari rumah, kapan dari sekolah, kapan jadwal makan siang dengan roti, tergantung masing-masing sekolah. Dengan perlengkapan makan yang tidak sedikit (sendok, garpu, hashi (sumpit), lap basah, alas makan, serbet), anak-anak makan bersama-sama yang biasanya didahului dengan sebuah nyanyian diiringi piano dari sensei dan nyanyian itu diakhiri dengan suara lantang anak anak “itadakimasu”, yang artinya "saya terima makanan (pemberian) ini".

Bermain
Setiap kali selesai bermain anak-anak selalu dilatih untuk juga bersama-sama membereskan mainannya. Di musim dingin pun anak-anak diagendakan untuk bermain di luar. Biasanya sekolah akan memberikan jadwal kepada orang tua kapan anak-anak bermain di luar di musim dingin agar pakaian dan perlengkapannya tepat untuk kondisi dingin bahkan yang bersalju (ski, bermain salju, dan lain lain).

Membaca buku
Satu minggu sekali, biasanya hari Jumat (beberapa sekolah ada yang seminggu dua kali, biasanya hari Rabu dan Jumat) anak-anak boleh meminjam buku di perpustakaan sekolah untuk dibawa pulang dan dibaca di rumah.

Berkebun
Anak-anak juga diajari berkebun. Untuk sekolah-sekolah yang mempunyai halaman luas biasanya sebagian digunakan untuk berkebun, menanam, dan memanen bersama anak-anak, kemudian hasil kebunnya dimanfaatkan bersama anak-anak juga, misalnya kentang, bayam Jepang, wortel, daikon (lobak), dan tanaman yang lain.

Tampil di depan umum
Happyokai (pertunjukan) adalah salah satu kegiatan anak yang bertujuan melatih anak untuk berani tampil di depan umum.


Ketrampilan
Kegiatan ketrampilan pun tidak kalah seru buat anak-anak. Dengan memanfaatkan barang- barang bekas, anak-anak didorong untuk berkreasi menciptakan bentuk-bentuk menarik seperti: mobil, gedung, kereta, tas, dan sebagainya. Ada juga seni melipat kertas (origami) yang banyak disukai anak-anak. Dengan dipandu sensei (guru), anak-anak dilatih untuk bisa membuat bentuk-bentuk sederhana seperti pesawat, bintang, perahu, burung, meja dan lainnya.


Kesenian
Kegiatan seni juga merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak. Mereka belajar menyanyi dan memainkan alat musik. 

Outdoor activities
Kegiatan luar (ensoku) seperti ke kebun binatang, taman, atau museum juga merupakan kegiatan yang sangat ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Kadang-kadang sekolah juga mengikutkan orang tua dalam kegiatan ini. Senseiselain merancang acara untuk anak-anak juga menyiapkan game untuk orang tua bersama anak.


Olahraga
Undokai merupakan festival olah raga dalam rangka memperingati Hari Olah Nasional di Jepang. Kegiatan ini dipersiapkan dengan sungguh-sungguh oleh sekolah bersama PTA (Parents Teachers Association). Hampir setiap hari anak-anak berlatih bersama sensei mereka untuk mempersiapkan “atraksi” yang akan ditampilkan di acaraundokai ini. Pada saat undokai ini, pihak sekolah juga mengundang orang tua dan keluarga dari anak didiknya (kakek, nenek, adik, kakak) untuk turut serta menyaksikan anak-anak mereka saat “berlaga” di lapangan. Tidak hanya menonton, orang tua dan keluarga mereka pun mendapat giliran tampil di lapangan. Pihak sekolah bersama PTA juga merancang game yang menarik untuk orang tua dan anggota keluarga mereka yang lain. Di musim panas, ada kegiatan renang dan bermain dengan air


Bermalam di sekolah
Pada kelas eldest (kelas 5 tahun), anak-anak yang sudah di semester akhir biasanya ada kegiatanotomarikai (bermalam di sekolah). Anak-anak dilatih untuk berpisah tidur dengan orang tuanya selama dua hari satu malam. Mereka tidur di sekolah bersama teman-temannya disertai acara-acara yang sudah dirancang oleh para sensei yang menyenangkan bagi anak-anak, bahkan beberapa sekolah mengadakan kegiatan ini tidak di sekolah, tetapi di rumah gunung (yama no ie).


Kegiatan-kegiatan lain yang tidak kalah menyenangkan bagi anak-anak seperti mochitsuki (membuat mochibersama), memasak bersama (misalnya: memasak udon (mie), kare, kue, popcorn), dan natsu matsuri (festival musim panas)


Parents day
Hampir tiap bulan ada parents day, yaitu orang tua diundang ke sekolah dan terlibat langsung dengan aktivitas sekolah saat itu seperti permainan bersama orang tua dan anak, membuat prakarya bersama orang tua dan anak, menyaksikan langsung kegiatan makan siang anak-anak, dan lain-lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar